Sabtu, 21 Maret 2009

500 Baglog Tambahan Datang Hari Ini

Setelah sebelumnya saya membeli 500 baglog dan dari hasil dua kali panen secara itungan ekonomi masih masuk maka saya memutuskan untuk menambah jumlah baglog jamur kuping. Kali ini dari produsen bibit yang berbeda untuk memperoleh perbandingan hasilnya kelak. Butuh kurang lebih 800ribu untuk 500 baglog jamur tambahan nongkrong di tempat budidaya saya. Sepertinya saya semakin cinta saja dengan dunia perjamuran.

Yang masih jadi kendala sekarang adalah pemasaran. Saya ingin memperluas pemasaran saya, kalo bisa siy ke end user langsung biar margin keuntungannya lebih besar. Tapi masih sebatas rencana karena jumlah panen saya juga masih sedikit.

Planning saya selanjutnya adalah menigkatkan jumlah baglog jamur agar panen juga meningkat jumlahnya. Jika penduduk di sekitar saya juga berminat maka saya akan membentuk semacam perkumpulan petani jamur, sehingga kalo hasil panennya digabung jadi lebih banyak. Mungkin continuitas suplay jamur kuping juga akan membantu dalam pemasaran kelak.

Oke mungkin mulai besok saya kan sedikit berbagi tentang ilmu perjamuran disini. Kali aja ada yang berminat... Selengkapnya...

Panen Jamur Kedua Yang Kurang Memuaskan

Setelah kemaren sempat bermasalah dengan hama yang disebut dengan tungau, hari ini saya berhasil melakukan panen jamur yang ke-2. Tapi memang hasilnya kurang memuaskan, karena memang hama yang kemaren memberikan efek yang besar terhadap pertumbuhan jamur saya yang sekarang. Daging buah jamur saya jadi lebih tipis sehingga berat dari panen saya hari ini susut hampir 15 kg.


Mungkin faktor lain juga berperan dalam kegagalan panen ke-2 ini. Budidaya jamur sangat sensitif terhadap suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara. Nah berhubung masih pilot project saya belum memperhatikan aspek tersebut, karena saya hanya memanfaatkan kamar kosong di rumah saya, tanpa ada thermometer dan higrometer yang digunakan untuk memonitor suhu dan kelembapan.

Jamur kuping memerlukan suhu 16-22 C dan kelembapan 80-90% untuk pertumbuhan tubuh buahnya. Kelembapan bisa dijaga dengan melakukan pengabutan air, nah berhubung masih sederhana saya sudah melakukannya secara manual dengan men-spraikan air ke bag log.
Karena tidak ada higrometer maka saya belum bisa memonitor seberapa efektif usaha yang saya lakukan tadi.

Sirkulasi udara juga diperlukan saat jamur mulai menumbuhkan daun buahnya. Karena pada fase ini banyak dibutuhkan oksigen. Nah mungkin faktor inilah yang mungkin kurang saya perhatikan untuk jamur kuping saya. Maklum saya baru dapet bukunya 3 hari yang lalu waktu liburan ke samarinda.

Paling tidak saya mendapatkan pengalaman berharga, bagaimana dengan anda...
Semoga panen ke-3 saya sudah bisa meutupi biaya operasional saya


Selengkapnya...

Mungkin ada yang bisa bantu???Tentang hama di jamur saya

Beberapa hari lalu setelah panen jamur saya yang pertama, saya dapet laporan kalo ada hama di baglog jamur saya. Semacam belatung yang halus yang hidup di buah jamur saya. Saya belum sempat cari tahu apa sebenarnya hama tersebut, kemudian apa yang diserang, yah karena saya begitu sibuk di pabrik 30 hari terakhir.


Saya pernah dengar tentang hama krepes di jamur kuping. Tapi saya juga belum tau seperti apa bentuknya dan apa efeknya. Mungkin ada dari pembaca blog saya yang pernah mengalami hal yang saya alami, bisa sharing informasi disini.
Sekarang ini saya hanya memberinya dengan obat anti hama tersebut. Ada 2 jenis obatnya, cairan yang disemprotkan ke baglog jamur. Kelihatannya cukup efektif, karena hamanya pada mati, tapi sekali lagi saya belum tau, karena semua ditangani kakak saya.
Dengan curhat disini semoga ada yang bisa membantu....

Selengkapnya...

Panen Pertama Bisnis Jamur Kuping

Alhamdulillah tanggal 5 februari kemaren usaha saya di bidang pertanian sudah menuai hasil, Jamur saya sudah genap berusia sebulan dan bisa dipanen, hasilnya cukup lumayan, karena melebihi dari harapan saya.


Sejak saya beli bibitnya, saya masih harus menunggu kurang lebih sebulan sampai baglog jamur tersebut siap di silet untuk menumbuhkan jamur. Setelah tahap itu saya masih harus menunggu satu bulan untuk bisa memanen. Baru satu sisi yang sudah siap ditumbuhkan sehingga dari perhitungan saya panen pertama akan mendapat hasil kira-kira 25 Kg jamur kuping basah, tapi kenyataannya kemaren saya bisa panen 46 Kg. hampir dua kali lipat dari prediksi saya.

Untuk panen kedua nanti mungkin jumlahnya bisa lebih dari sekarang karena dua sisi dari baglog sudah siap ditumbuhi oleh jamur. Semoga demikian dan saya bisa kembali modal lebih cepat. Rencananya saya mau menggunakan hasil dari usaha ini untuk menambah jumlah baglog jamur saya. Saat ini saya baru mempunyai 500. Jumlah yang sangat kecil namun untuk tahap pemula cukup saya rasa.
Sekarang ini saya masih menggunakan gudang di rumah saya untuk tempat budidaya jamur. Kedepannya saya ingin mempunyai sebuah tempat khusus untuk budidaya jamur yang bisa menampung 10.000 baglog jamur. Lengkap dengan alat untuk menjaga kelembaban udaranya.

Anda berminat untuk terjun ke agrobisnis budidaya jamur kuping? Silahkan contct saya, saya bersedia membantu dan sharing pengalaman...

Selengkapnya...

Mulai Belajar dengan Mencoba

Sebenarnya posting kali ini merupakan kelanjutan dari postingan yang berjudul " Belajar dari Petani yang Beromzet 20 Juta/bulan "
Tanggal 3 Desember kemaren pesanan baglog jamur saya sudah selesai dibuatkan, padahal janjinya siy masih tanggal 16 Desember. Usut punya usut ternyata kakak ipar saya pernah mengundang bapak ini (lupa ga nanya namanya kemaren) untuk mengisi penyuluhan di salah satu kelompok tani yang dibinanya. Lumayan dapat VIP service ceritanya niy...


Langsung deh nelpon ke rumah minta kakak ipar saya yang lain yang kebetulan lagi kena program perumahan karyawan (korban krisis global)untuk menyiapkan segala sesuatunya. Untuk tempat sementara pake gudang di rumah saya, karena memang jumlahnya baru 500 baglog, jadi masih bisa lah pake gudang di rumah. Dua tempat untuk menaruh 500 baglog dibuat dari bambu. Jadi total uang yang saya keluarkan untuk belajar bisnis ini sekitar Rp. 800.000, dengan harapan 3 bulan sudah mencapai BEP-nya.
Untuk menjaga kelembaban dari gudang tempat menaruh baglog jamur maka dilakukan sedikit modifikasi untuk menutup semua lubang tempat masuknya cahaya matahari.
Nah sekarang tinggal tunggu saja sampai semua baglog tertutup sama jamurnya baru deh mulai untuk menumbuhkannya.
Dari perkiraan saya panen pertama akan jatuh pada minggu ke-3 bulan januari, semoga berhasil deh...
Selengkapnya...

BELAJAR DARI PETANI DESA YANG MEMPUNYAI OMZET 20 JUTA/BULAN

Biasanya kita selalu mendengar kalo kehidupan petani selalu susah, sudah bisa hidup dengan segala keterbatasan saja sudah sangat beruntung. Tapi sungguh diluar bayangan saya, Jum’at 7 november 2008 kemaren saya bertemu dengan seorang petani jamur yang bisa dikatakan sangat sukses dengan penghasilan yang mencapai 20 juta /bulan. Bagaimana tidak sukses, section manager ditempat saya bekerja saja gajinya tidak sampai segitu (menang keren saja karena punya jabatan yang disebut section manager).

Sebenarnya tidak secara kebetulan saya bertemu beliau, diawali dengan ketertarikan saya akan budidaya jamur kuping, saya diajak kakak saya untuk melihat bagaimana caranya membudidayakan jamur kuping dari mulai membuat bibit sampai panen dan memasarkannya. Sampailah saya dirumah beliau yang orang pasti tidak menyangka kalo yang punya rumah pasti berpenghasilan 20 jutaan. Sangat sederhana dan jauh dari kesan mewah.

Begitu sampai saya langsung disambut dengan senyum oleh pemilik rumah dan langsung diajak untuk melihat langsung pembuatan baglog jamur kuping. Sebuah cara marketing sederhana yang saya yakin tidak diajarkan di bangku kuliah. Dengan dibantu beberapa karyawan dia memproduksi 1200 baglog jamur per hari. Nah bertambah lagi kehebatan beliau, kalo saya baru bisa jadi karyawan alias orang gajian beliau sudah bisa menggaji karyawan.


Dengan berbekal agenda yang sudah saya siapkan dari rumah, saya mulai mencatat apa yang diceritakan oleh beliau. Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut saya adalah “Dulu belajarnya darimana Pak?” Dengan tersenyum beliau bercerita kalo usahanya ini hanya berasal dari informasi mulut ke mulut, beliau aktif di beberapa kelompok tani, sehingga sering bertukar pengalaman dari petani lain. Kemudian dari berbagai sumber informasi tersebut dia memulai usaha ini sejak 4 tahun yang lalu. Dan hasilnya luar biasa.

Beliau sangat welcome dengan segala pertanyaan saya, tidak ada yang disembunyikan dari semua jawabannya mengenai usaha ini, memang benar ilmu harus dibagi kepada siapapun yang mau belajar, dan masalah rejeki sudah ada yang mengatur, jadi buat apa dirahasiakan.

Setelah merasa puas tanya sana-sini, akhirnya saya mencoba memesan 500 baglog bibit jamur kuping. Saya memang sudah berniat lama untuk memulai usaha ini sebelum bertemu dengan beliau. Saya dapat informasi dari kakak saya yang bekerja di dinas pertanian mengenai budidaya jamur ini. Beliau pun menyanggupi dan mengatakan bahwa pesanan saya bisa diambil tanggal 16. Dalam benak saya, baglog tersebut bisa diambil 10 hari lagi. Tapi beliau segera meralat karena ternyata daftar antrinya sudah mencapai jumlah 20 ribu baglog lebih. Dari situ saya jadi tahu kalau omzet bersih beliau mencapai 20 juta/bulan. Karena 1 baglog jamur siap jual dihargai Rp. 1500, belum lagi ditambah hasil dari budidaya jamur yang jumlahnya lebih dari 10 ribu baglog. Banyak deh pokoknya…..

Akhirnya saya pamit dan mengatakan kalo tanggal 16 Desember 2008 kakak saya yang akan mengambil baglognya. Sebelum meninggalkan rumah, beliau masih sempat menginformasikan kalo saya mengalami kesulitan dalam memelihara dan memasarkan hasil panen, beliau bersedia membantu. Wah mungkin angka 20 juta diatas masih perlu dihitung ulang niy…, karena beliau juga berbisnis sebagai pengepul.

Dengan optimisme tinggi saya pulang. Saya baru saja mendapatkan kuliah yang harus diambil di dua jurusan sekaligus. Ga kebayang kan berapa uang yang harus dikeluarkan dan waktu yang terpakai. Tapi cukup 2 jam saja kuliah tersebut disampaikan oleh Guru Besar yang menyelesaikan kuliahnya di universitas alam dan silaturahmi. Ya alamlah sumber ilmunya dan silaturahmilah yang menjadi metode belajarnya.

Mungkin setahun lagi saya harus membuat bagian kedua dari postingan ini, menceritakan mimpi saya yang sudah saya coba untuk wujudkan dari sekarang dan terbangun di alam sadar kesuksesan. Amien….
Selengkapnya...

Selamat Datang di Jamur-Kita.blogspot.com

Blog ini saya khususkan untuk menyalurkan hobi baru saya di bidang agrobisnis. Hobi yang bisa mendatangkan hasil buat saya yaitu budidaya jamur kuping. Sudah dua bulan ini saya mencobanya dan beberapa pengalamannya sudah saya tulis di blog saya yang pertama http://wishtobehero.blogspot.com. Nah untuk lebih berkonsentrasi pada bisnis budidaya jamur saja maka saya berinisiatif memindahkannya kesini. Harapan saya dengan blog khusus ini saya mudah membuat networking dengan orang-orang yang berkompeten di bidang ini.
Jujur saya sekarang ini saya masih terbentur pada permasalahan pemasaran. Hasil panen saya masih dihargai sangat rendah oleh pengepul padahal di tingkat end user harga jamur kuping jauh lebih tinggi. Semoga blog ini bisa memangkas jalur pemasaran atau paling tidak saya bisa menemukan pembeli yang bisa mengangkat harga jual jamur kuping saya.
Tertrik menjalin kerjasama dengan saya silahkan tinggalkan pesan di blog ini Selengkapnya...

 

Home Design Idea | Home Furniture | Gadget News | Daily Architecture | Buy Cheap Tablet