Jumat, 25 Desember 2009

Panen ke-3 Kumbung Kapasitas 2500

Tanggal 10 Desember 2009 kemaren saya kembali melakukan panen jamur kuping. Panen kali ini adalah panen yang ketiga. Dan Alhamdulillah hasil yang diperoleh masih sesuai dengan target. Sebanyak 257 kg hasil panen jamur kuping basah berhasil dipanen. Namun sayang harga pada waktu itu lagi jeblok. Per kilogramnya hanya dihargai Rp. 5000. Tapi tetap disyukuri karena genap di panen ketiga ini modal pembelian baglog sebesar Rp. 3.750.000 sudah kembali. Malah ada lebihnya sedikit.

Jadi tambah semangat nih menekuni bisnis ini. Bayangkan dengan kondisi harga yang kurang bagus saja masih bisa meraup untung. Tapi tentu saja dengan usaha yang extra keras dan saya tidak melupakan faktor Allah SWT.

Target panen keempat saya turunkan menjadi 200 kg saja, karena nutrisi di dalam baglog sudah mulai berkurang. Kalau melihat kondisi baglog mungkin masih bisa dipanen sampai panen keenam.

Berminat menjalin kerjasama, silahkan tinggalkan pesan
Selengkapnya...

Sabtu, 05 Desember 2009

Hasil Panen Kumbung Kapasitas 2500 Baglog

Karena kesibukan offline saya yang begitu menyita waktu, lama sekali saya tidak mengupdate perkembangan usaha budidaya jamur kuping saya. Karena setelah lebaran kemaren setiap bulan saya harus bolak-balik Bontang-Jogja untuk urusan perusahaan. Meskipun saya sempatkan untuk melihat sendiri perkembangan kumbung saya di kampung, namun baru kali ini saya dapat menulisnya dalam blog.

Panen pertama disertai sedikit masalah, bukan dari hasil panen jamur kupingnya tapi masalah dengan pembuat baglog jamur kuping yang seharusnya membeli hasil panen saya. Hasil panen sendiri melebihi target yang saya tetapkan yaitu sebesar 250 kg jamur kuping basah. Setelah membuat janji dengan penyuplai baglog, panen pertama dilakukan oleh keluarga saya. Namun pada hari yang sama, hasil panen tersebut tidak langsung diambil, alhasil hasil panen harus disimpan sehari dirumah saya. Karena tidak langsung diambil maka oleh kakak saya di alasi dan ditutup dengan daun pisang.

Esok harinya ketika akan mengambil hasil panen pertama saya, terjadi salah paham dimana saya dituduh menyiram jamur kuping tersebut dengan air. Meskipun saya sudah menerangkan bahwa saya tidak mencuri timbangan dengan cara seperti itu. Karena tetap tidak mencapai titik temu, saya putuskan untuk mengeringkan hasil panen tersebut dan memutuskan untuk tidak menjalin kerjasama lagi dengan penyuplai baglog tersebut.

Mungkin pelajaran yang bisa diambil oleh pembaca disini adalah kembangkan networking dan jangan tergantung pada satu penyuplai. Alhamdulillah saya sudah berhasil mengatasinya, karena memang kerjasama yang saya bangun tidak hanya dengan satu penyuplai baglog saja.

Setelah seluruh hasil panen dikeringkan didapat total jamur kuping kering sebanyak 28.5 kg. Sayangnya ketika itu harga jamur kuping jatuh. Terpaksa saya harus menawarkan ke banyak orang yang membutuhkan jamur kuping kering, baik dalam jumlah besar maupun kecil asalkan harga jualnya cocok.

Sampai panen kedua saya belum berhasil menjual seluruh hasil panen jamur kuping yang pertama. Namun panen jamur kuping yang kedua sudah ada yang mau mengambil seluruhnya dalam kondisi basah. Bahkan ketika melihat kualitas jamur kuping kering saya, total 25 kg jamur kuping kering saya diambil juga. Tentunya dengan harga yang sudah sedikit membaik.

Panen kedua juga cukup menggembirakan, target 300 kg jamur kuping basah terlewati. Tentu saja ini berkat berkah Allah SWT dan kerja keras kami dalam mengelola budidaya jamur kuping tersebut. Dari kedua panen tersebut modal pembelian baglog saya sudah kembali sekitar 75%. Dan harapan saya sudah bisa seratus persen di panen ketiga yang rencananya pada tanggal 10 Desember 2009 ini.

Target panen ketiga ini masih saya patok diangka 300 kg, karena secara visual kondisi baglog masih bagus. Masih terasa padat ketika saya pegang. Namun pada masa pertumbuhan jamur kuping yang ketiga ini saya menghadapi masalah dengan serangan hama yang bergantian. Semula baglog-baglog di kumbung saya diserang rayap. Tidak hanya miselium yang rusak tapi grajen-nya (serbuk gergaji) juga habis dimakan. Beruntung serangan hama ini masih terbilang awal dan bisa di atasi dengan anti serangga. Begitu rayap hilang ganti cacing yang datang. Cacing ini menyerang miselium dari jamur kuping, sampai baglog terlihat tidak ditumbuhi lagi oleh miselium dan tampak hanya grajen (serbuk gergaji) yang diplastiki. Lagi-lagi serangan tersebut belum parah dan menyebar, karena memang kami mencurahkan perhatian setiap hari untuk memantau baglog-baglog kami.

Tentang hama ini mungkin saya akan menulis lebih detail di posting berikutnya, juga cerita mengenai perkembangan proyek kumbung jamur dengan kapasitas 10.000 baglog jamur. Berhubung sekarang saya sudah mengantuk kita sambung lagi lain waktu.
Selengkapnya...

 

Home Design Idea | Home Furniture | Gadget News | Daily Architecture | Buy Cheap Tablet